
Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia yang berada di Jl Kwitang no 22-23 Jakarta Pusat, pagi hingga siang hari ini (4 April 2017) bertempat di Aula BPK Gunung Mulia lt. 3, menggelar diskusi buku dalam rangka memperingati 500 tahun Reformasi Gereja. Buku setebal 348 halaman, bertajuk “Sejarah Pemikiran Reformasi” terbitan BPK Gunung Mulia pada tahun 2016, cetakan kedua, yang diterjemahkan dari buku edisi kedua Alister E. McGrath yang berjudul “Reformation Thought : An Introduction”, diterbitkan oleh Blackwell Publisher-Oxford.
Diskusi buku yang berjudul “Pemikiran Reformasi dan Pengaruhnya dalam Berteologi dan Bergereja di Indonesia” digelar kerjasama BPK Gunung Mulia, PGI, dan GAMKI, mengundang hadir narasumber Prof. Dr. B.S Mardiatmadja (Romo Mardi) dan Pdt. Dr. Zakaria J. Ngelow, dengan dimoderatori Jeiry Sumampouw. Dihadiri oleh sejumlah tokoh kristiani, seperti Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette Lebang, mantan Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Nathan Setiabudi, Ketua Umum API Pdt. Drs Harsanto Adi Soekamto, MM.,M.Th, Sekjen MUKI Pdt. Drs. Mawardin Zega, MTh, mantan Ketua Umum GAMKI M. Alex Paath, mantan Komisioner Komnasham Johny Simanjuntak, SH, Ketua Umum GKO Pdt. Nus M. Liur, MTh dan banyak lagi lainya.
Romo Mardi yang membawakan paparan lebih awal, sebagai seorang rohaniwan Katolik yang juga pengajar STT Jakarta, banyak berkecimpung dalam berbagai forum pengkajian lingkup Kristen Protestan, menyoroti buku yang dijadikan bahan diskusi secara kritis dan banyak menyampaikan catatan yang menarik ditelusuri lebih lanjut. Romo Mardi mengungkapkan, bahwa judul yang dipakai dalam buku versi terjemahan yang dijadikan bahan diskusi, tidak sinkron dengan judul asli buku versi teks bahasa inggris. Buku asli teks berbahasa inggris menggunakan judul yang tepat “Reformation Thought” yang artinya buku tersebut mengemukakan berbagai pemikiran terkait gerakan reformasi gereja, dan bukan buku tentang sejarah gerakan reformasi gereja.
Zakaria Ngelow sebagai pendeta yang juga seorang sejarawan sejarah gereja, dalam paparannya menyampaikan dalam kesejarahan gerakan reformasi gereja, ada 4 pemikiran besar : ada gerakan pra-reformasi, ada reformasi sayap kiri, reformasi radikal, dan kontra reformasi. Pendeta Ngelow pun mengemukakan pemikirannya bahwa sebagai gereja, sering bisa bekerja sama dalam pelayanan sosial, tetapi tidak bisa beribadah bersama. Fakta lain terkait dengan realitas relasi antar gereja, khususnya antara gereja katolik dan gereja lutheran, pada tahun 1999 Gereja Katolik dan Federasi Lutheran menyepakati Pernyataan Bersama tentang Ajaran Pembenaran.
Diskusi tentang 500 tahun Reformasi Gereja ini, masih akan terus berlanjut hingga beberapa kali putaran diskusi lagi, diharapkan sebelum Oktober 2017 putaran-putaran diskusi buku sudah selesai, dan bahasan diskusi berikutnya akan menggunakan buku lainnya tentang reformasi gereja. (DPT)
