Skip to content Skip to navigation

AHOK, JALAN TERJAL MENUJU PILKADA DKI JAKARTA 2017

Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta akan diadakan pada bulan Februari 2017, namun proses menuju pilkada tersebut, eskalasi politik masyarakat DKI Jakarta kian meningkat. Berbagai pembahasan, perdebatan, intrik, dan banyak hal lainnya, marak diberitakan. Salah satu figur yang kerap hadir dalam berbagai pemeberitaan terkait jalan terjal menuju Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab disapa Ahok.

Basuki T. Purnama yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, meneruskan sisa waktu kepemimpinan Joko Widodo yang saat Pilpres kemarin terpilih menjadi Presiden RI ke-7, hingga saat ini masih diyakini banyak pihak sebagai satu-satunya figur kuat sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

Ahok yang sebelumnya berpolemik dengan partai politik, hingga akhirnya memutuskan berproses menuju Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan jalur perseorangan/independen, dengan digawangi oleh kelompok yang bernama Teman Ahok, kini telah mengatongi dukungan dari 3 partai (Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar). Apakah ini suatu strategi taktis Ahok dalam mengantisipasi bila pencalonannya secara perseorangan mengalami kendala? Ahok kini mempunyai pilihan selain melangkah bersama Teman Ahok, yakni melangkah melalui jalur pencalonan gabungan partai politik, dengan dukungan Teman Ahok.

Gerejani Dot Com (GDC) sejak September 2015 lalu, membuka polling tentang "Setujukah Anda Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017?", hingga kini data pembaca GDC yang menyatakan 'Setuju' sebanyak 77%, 'Tidak Setuju' sebesar 15%, dan 'Tidak Perlu Menjadi Calon' sejumlah 8%. Perolehan data polling tersebut belum merupakan hasil akhir, karena polling akan ditutup pada bulan 8 Agustus 2016. (DPT)

Advertorial