Skip to content Skip to navigation

ARSETO PARIADJI INGIN BERTEMU PRESIDEN JOKOWI, MEMBAHAS TOLERANSI DAN TERORISME

Arseto Suryoadji Pariadji putra bungsu pasangan pendeta kharismatis Pdt. Dr. Yesaya Pariadji dan Pdt Darniati Pariadji, yang beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan niatnya untuk menjadi peserta pilkada di DKI Jakarta, sore tadi (13 April 2017) berlokasi dikawasan Kelapa Gading, pria yang akrab disapa Arseto berbincang-bincang santai dengan komunitas wartawan kristiani.

Perbincangan membahas sejumlah isu dan persoalan, seperti pilkada DKI Jakarta, masalah toleransi di Indonesia, dan kiprah organisasi bentukan Arseto, yakni Persatuan Demokrasi dan Toleransi Indonesia (PDTI).

PDTI organisasi yang didirikan Arseto pada Desember 2014, dipersiapkan oleh pria lulusan Post Graduated Diploma in Hotel Operational dari Hotel Institute Montreux (HIM) Swiss, menjadi suatu partai moderen. Isu utama usungan PDTI sebagai partai adalah Demokrasi dan Toleransi, sebagaimana nama organisasi tersebut. Isu toleransi ini pula yang menjadi salah satu bahasan dalam percakapan dengan komunitas wartawan kristiani sore tadi. Menurut Arseto, perkembangan PDTI saat ini, masih bergerak secara dunia maya, dan sudah menjangkau 5000 lebih anggota.

Arseto mengungkapkan bahwa itikad dilahirkannya PDTI, berangkat dari kenyataan bahwa pada beberapa waktu lalu banyak terjadi penindasan oleh karena masalah uang, tindakan represif aparat, perlu ada orang yang berani menyuarakan tentang masalah tersebut, namun kini, menurut Arseto tindakan aparat sudah jauh lebih baik dari masa yang lalu.

“Toleransi tidak hanya antar agama, misal juga dari pemerintah ke rakyat harus toleransi, sesama pengendara mobil, sesama tetangga juga” ungkap Arseto. Lebih lanjut Arseto mengemukakan, persoalan terorisme tidak berubah, “Satu ganjelan yang paling ga bisa selesai, yaitu teroris, yang ga pernah berubah-ubah, ini yang saya perangi”.

Arseto memperhatikan dan mencermati perkembangan kebangsaan, dan dinamika perpolitikan di Indonesia, dia sangat menyayangkan dan prihatin belakangan ini, banyak terjadi tindakan intoleran. “Saya sangat ingin sekali bertemu dengan Bapak Jokowi tentang masalah toleransi dan terorisme” demikian diungkapkan Arseto.

Terkait dengan persoalan toleransi dalam konteks pilkada, Arseto berpendapat bahwa pilkada saat ini mengalami kemunduran dalam hal toleransi. Arseto berkeinginan agar pihak keamanan (Polri) sesudah pilkada nanti, segera lakukan penangkapan kepada para pelaku tindakan intoleran.

PDTI sebagai suatu organisasi yang bernuansa partai politik, menurut Arseto, dalam hal pilkada DKI Jakarta, PDTI bersikap netral. “PDTI...pokoknya yang mendukung toleransi, saya dukung”. Lebih lanjut Arseto mengungkapkan bahwa sebenarnya secara hati nurani dirinya mendukung Ahok. Namun demikian, menurut Arseto, Gereja yang dipimpin orangtuanya, dalam konteks pilkada DKI Jakarta, sekalipun ada sejumlah petinggi Tim Pemenangan Paslon yang melakukan komunikasi dengan orangtuanya, Gereja yang dipimpin orangtuanya tetap bersikap netral. (DPT)

Share

Advertorial