Skip to content Skip to navigation

ARTIS RIZMA SIMBOLON, MENYANDANG GELAR DOKTOR KONSELING : "DOA, PUJIAN, DAN PENYEMBAHAN PENTING UNTUK PERTUMBUHAN JEMAAT"

Gerejani Dot Com - Jakarta, "Aku tidak pernah terpikir, ataupun berencana untuk meneruskan ke S 2 dan S 3, jadi tahun 2016, aku mendapatkan beasiswa dari Dr. Jimmy Polii Direktur Pascasarjana Profesi (PSP) STT (Sekolah Tinggi Theologi IKAT, kasi beasiswa ke aku, jadi aku S2, dan 2018 saya wisuda Master of Art, saya pikir, namanya dikasi kesempatan ambil S2, ya sudah selesai gitu, tapi Pak Jimmy bilang ke saya harus nerusin, tidak boleh berhenti belajar, lanjutin, terus terus, yah aku terusin" ungkap Rizma Simbolon artis yang kini resmi menyandang gelar akademik Doktor, karena telah diwisuda pada 12 Februari 2020, setelah menempuh jenjang pendidikan S3, juga dikampus STT IKAT.

Rizma mengisahkan proses dirinya menempuh pendidikan S2, lanjut hingga S3, dan kini resmi menyandang gelar Doktor, kepada Gerejani Dot Com, Sabtu siang, 15 Februari 2020, didampingi Ibu Kristin dari GTA Label, dan dua orang keponakannya, disuatu restoran dikawasan Rawamangun Jakarta Timur.

“Harusnya sih memang bulan satu kemarin, khusus jurusan Konseling ada wisuda dikampus, tapi aku berhalangan karena waktunya berdekatan dengan tahun baru, jadi aku pikir gabung aja dengan yang bulan dua ini, sekalian acara Dies Natalis kampus” jelas Rizma yang semestinya dirinya wisuda pada bulan Januari 2020. Menurut Rizma, khusus Jurusan Konseling, jumlah yang diwisuda sebanyak 10 orang, tetapi jumlah keseluruhannya wisuda S3 ada 50 orang. Orangtua Rizma, turut hadir mendampingi Rizma saat wisuda S3 Doktor, mereka senang dan bangga putrinya telah berhasil menempuh pendidikan tinggi hingga menjadi Doktor, demikian ungkap Rizma.

Menempuh pendidikan hingga selesai strata 3, dengan kondisi aktivitas Rizma yang padat, selain urusan karir bermusik dan berkesenian, juga pelayanan, Rizma pun mengakui tidak mudah menjalankan semuanya itu.

“Untuk kendala-kendalanya, yah memang ga gampang ya, karena beberapa kesibukan, tahun 2018 lalu, setelah aku wisuda S2, harusnya kan aku lanjut, tapi aku diundang ke Amerika untuk konser 1 dekade karir aku, kebetulan album pertama ku kan tahun 2008, jadi 2018 kemarin pas 1 dekade, bikin konser di California, aku juga ga pernah terpikir ada kesempatan bisa kesana, yah boro-boro bikin konser, diundang kesana aja sudah senang” tutur Rizma.

Disertasi yang dibuat Rizma untuk resmi mendapatkan gelar Doktor, berjudul “Doa, Pujian, dan Penyembahan, Terhadap Pertumbuhan Jemaat GBI Salemba Jakarta", judul yang sama dengan Tesis saat menempuh program S2, namun untuk program Doktoral, tesis tersebut diperdalam lagi oleh Rizma, sebagaimana arahan dari Pembimbing Akademiknya.

“Karena ini dari tesis aku, arahan dari pembimbing, aku perdalam dan perluas, jadi aku sudah menguasai materinya. Penguji aku langsung Pak Rektor Jimmy Lumintang, juga penguji aku saat S2, tetap ada masukan-masukan dari Pak Rektor. Kenapa aku mengambil Doa, Pujian, dan Penyembahan? Karena aku penyanyi, aku konsentrasi pujian penyembahan, karena aku lihat, unsur-unsur ibadah, kan ibadah ada unsur-unsurnya doa, pujian, penyembahan, dan khotbah, menurutku doa, pujian, penyembahan itu penting banget, karena itu menyatukan roh jemaat, kedua banyak orang yang bertobat karena pujian dan penyembahan, ga satu dua, buktinya kita kalau lagi memuji dan menyembah bisa nangis, bisa merasakan kasih dan berkat Tuhan, kalau khotbah lebih kepada pengajaran, pujian dan penyembahan itu porsinya kayaknya cukup penting sama dengan khotbah, malah banyak yang bilang, pujian dan penyembahan itu 10 kali berdoa. Pujian dan penyembahan itu penting banget dalam pertumbuhan jemaat” terang Rizma menjelaskan latarbelakang penelitian doktoralnya yang merupakan pengembangan dari penelitian tesisnya.

Penelitan doktoral ditempuh Rizma sekitar tiga bulan, sedangkan penulisannya tidak terlalu lama, namun yang lama itu mendapatkan data, aku Rizma. “Aku tadinya mau risetnya digereja aku sendiri, GBI Mawar Saron, eh sori, bukan, sebelumnya aku mau riset di GBI ku sebelumnya, tapi pas aku minta data pertumbuhan jemaat disana, aku mengalami kesulitan secara birokrasi gereja tersebut. Menurut aku, gereja itu harusnya terbuka, pengerja atau pelayan gereja tidak boleh eksklusif. Terus, aku coba ke gereja ku GBI Mawar Saron, sebulan aku tidak mendapat tanggapan, alasannya saat itu, mereka sedang melakukan perubahan sistem, seperti perubahan data jemaat dari versi manual ke data digital, aku tidak mendapat kepastian berapa lama. Aku berkonsultasi ke Pak Jimmy, aku ada kendala pengambilan data dari gereja-gereja besar, Pak Jimmy kasih rekomendasi ke GBI Salemba, karena kebetulan gembala GBI Salemba juga orang (lulusan) STT IKAT, dan ternyata Sekretarisnya atau Wakil Gembalanya, sama-sama dengan aku kuliahnya, dan kemarin bareng wisudanya, tidak sampai seminggu aku dapat data untuk penelitan.

Pencapaian gelar akademik Doktor, bagi Rizma, dapat beriringan dengan aktivitasnya selama ini sebagai penyanyi dan aktif pelayanan. “Saya sebagai Doktor Ministri Konseling, merasa diperlengkapi dengan ilmu tersebut, walaupun kita sudah sering melakukan, misalnya kita dalam pelayanan, banyak yang konsultasi, curhat, sekarang semakin diperlengkapi dengan ilmu konseling, yang dalam teologi lebih dalam lagi. Dalam konseling, kita tidak menyelesaikan masalahnya, dia sendiri yang memiliki masalah, yang harus menyelesaikannya, kita dengan konseling membantu dia untuk menyelesaikannya, dan intinya konseling mengarahkan orang itu ke Tuhan Yesus, kita menyelamatkan jiwanya. Harapan kedepannya dengan sekarang menyandang gelar Doktor, Rizma mengemukakan bahwa dirinya berharap Tuhan bisa lebih lagi memakai dirinya melayani diladang-Nya, melayani lebih semangat lagi. (DPT)

Share

Advertorial