Skip to content Skip to navigation

BNN RI MENGGELAR PERTEMUAN NASIONAL REHABILITASI NARKOBA

Badan Narkotika Nasional RI dalam rangka konsolidasi antar stakeholder dan shareholder terkait dengan layanan rehabilitasi narkoba, pada 29 Agustus 2016 lalu hingga 1 September 2016 bertempat di Hotel Royal Kuningan Jakarta Selatan, menggelar pertemuan nasional bertajuk "Rehabilitasi Narkoba Berbasis Masyarakat" dengan tema Menuju Layanan Profesional. Pertemuan nasional tersebut menghadirkan narasumber ahli dari Australia Prof. Robert Ali dan Dr. Siva Kumar dari Malaysia, selain narasumber dari instansi pemerintah, seperti dari Kemenkes dan Kemensos. Pertemuan nasional tersebut dilaksanakan oleh Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI.

Pertemuan dihadiri ratusan orang peserta dari berbagai lembaga/instansi, selain dari jajaran pelaksana rehabilitasi lembaga naungan BNN, juga hadir beberapa akademisi, dan tentunya para pekerja/petugas dari berbagai lembaga rehabilitasi komponen masyarakat di Indonesia, seperti Yayasan Kasih Mulia, Yayasan Kesehatan Bali, Rumah Cemara, dan lain sebagainya. Pertemuan tersebut secara resmi dibuka oleh Plh Deputi Rehabilitasi Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi.

Setelah paparan perkembangan terkini tentang rehabilitasi narkoba oleh para narasumber ahli, dan presentasi kondisi kekinian masalah rehabilitasi di Indonesia oleh narasumber dari Kemenkes, Kemensos, dan BNN RI, para peserta dibagi dalam dua kelas pembahasan untuk lebih mendalami berbagai permasalahan berdasar pendekatan optimalisasi layanan rehabilitasi narkoba dan pemantapan kemampuan petugas layanan rehabilitasi narkoba.

Beberapa hal yang mencuat dalam pertemuan nasional tersebut, diantaranya adanya apresiasi dari banyak peserta kepada Kepala BNN RI Komjen Budi Waseso atas pelaksanaan pertemuan nasional rehabilitasi narkoba tersebut, apresiasi disampaikan mengingat bahwa kegiatan tersebut telah banyak memberikan masukan (konsep maupun hal-hal teknis) bagi peserta sebagai ujung tombak dan bahkan garda terdepan penanganan rehabilitasi narkoba, dan juga apresiasi diungkapkan oleh karena keterlibatan tiga instansi aras utama program layanan rehabilitasi, yakni Kemenkes, Kemensos, dan BNN RI. Peserta berharap pertemuan seperti ini bisa dilakukan kembali, agar berbagai permasalahan yang ada seputar rehabilitasi narkoba, dapat dibahas dan mendapatkan solusi yang komprehensif.

Selain apresiasi kepada pimpinan BNN RI, peserta juga apresiasi terhadap narasumber ahli Prof Robert Ali dan Dr Siva Kumar, yang selain memberikan banyak informasi terbaru, mereka juga mendapatkan inspirasi baru yang menyemangati mereka dalam menjalankan tugas layanan rehabilitasi narkoba. Tidak hanya peserta yang menyampaikan apresiasi, tetapi juga Direktur PLRKM Dra. Riza Sarasvita, M.Si, MHS, PhD. Direktur Riza menyampaikan apresiasinya secara khusus kepada para akademisi yang cukup banyak mengikuti pertemuan nasional tersebut. Direktur Riza berharap kehadiran para akademisi dapat memperkuat layanan rehabillitasi narkoba, selain dengan pendekatan kajian ilmiah, tetapi juga dukungan dunia perguruan tinggi diharapkan dapat semakin meningkatkan dan memperbaiki kualitas layanan rehabilitasi narkoba. 

Pertemuan nasional rehabilitasi narkoba selain mencuatkan apresiasi, juga memunculkan sejumlah permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dan penyelesaian masalah dengan cepat, seperti diantaranya adalah persoalan protokol penanganan rehabilitasi narkoba bagi anak-anak dibawah umur (khususnya yang terkait dengan proses penanganan hukum pihak berwajib), dan harapan peserta agar ke depannya koordinasi antar instansi pemerintah (BNN, Kemenkes, dan Kemensos) dapat menghasilkan suatu pedoman/panduan yang komprehensif sebagai pegangan bagi para petugas dilapangan. (DPT)

Advertorial