
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerja sama dengan berbagai LSM pemerhati isu anak akan mengadakan acara yang bertajuk “Proklamasi Anak Indonesia” sebagai rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional 2015. Sebagaimana informasi yang didapat dari laman https://www.facebook.com/kppdanpa, kegiatan direncanakan dilaksanakan pada 2 Aguistus 2015, dengan mengambil momen Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) dikawasan Bundaran HI Jakarta.
Gelaran acara Proklamasi Anak Indonesia diadakan untuk mendorong partisipasi masyarakat, sekaligus menyebarluaskan informasi seputar UU Anak. Tujuan gelaran tersebut ialah untuk mengkampanyekan dan menjadi sarana penyadaran masyarakat terkait dengan isu-isu anak. Adapun beberapa isu anak yang ingin dikampanyekan diantaranya isu kekerasan terhadap anak, eksploitasi seksual anak, perkawinan anak, partisipasi anak, tumbuh kembang anak, dan sebagainya.
Kampanye isu-isu tersebut dikemas dengan berbagai aktivitas, seperti funwalk, penulisan kartu pos untuk Presiden, dan ditutup dengan Deklarasi Anak Indonesia. Acara hiburan pun tidak lupa disuguhkan oleh pendukung acara, seperti Teater TEMBA (Komunitas Seni Mahasiswa Kriminologi UI), Dongeng dari Rumah Pohon, Pembacaan Puisi dari Anak-anak Yayasan Tegak Tegar, Truntung Akustik dari Gugah Nurani Indonesia, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang edukatif dan menghibur.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang direncanakan akan membuka kegiatan, mengungkapkan "Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini, dimana anak-anak beserta keluarganya terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan partisipatif untuk memperjuangkan hak-haknya. Acara ini juga akan sangat mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada akan isu-isu terkini seputar perlindungan anak, agar masyarakat khususnya keluarga dapat lebih cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan disekitarnya yang berdampak kepada proses tumbuh kembang anak. Mari kita sukseskan acara ini dengan turut aktif berpartisipasi bersama anak-anak kita. Mari bersama-sama kita wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak".
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang direncanakan membuka acara ini mengungkapkan, “Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini, dimana anak-anak beserta keluarganya terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan partisipatif untuk memperjuangkan hak-haknya. Acara ini juga akan sangat mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada akan isu-isu terkini seputar perlindungan anak, agar masyarakat khususnya keluarga dapat lebih cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan di sekitarnya yang berdampak kepada proses tumbuh kembang anak. Mari kita sukseskan acara ini dengan turut aktif berpartisipasi bersama anak-anak kita. Mari bersama – sama kita wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak”. (DPT)