Hary Tanoesoedibjo yang akrab disapa Hary Tanoe atau HT, sore tadi (25 Maret 2017) bertempat diruang pertemuan DPP Partai Perindo di Jl P. Diponegoro No 29 Menteng Jakarta Pusat, menerima kedatangan komunitas wartawan kristiani.
Pertemuan Hary Tanoe dengan Komunitas Wartawan Kristiani tersebut, dibantu difasilitasi oleh Sahrianta Tarigan, notabene Sahrianta Tarigan merupakan seorang figur yang sudah lama mendukung berbagai wadah kewartawanan/media kristiani. Pertemuan yang berlangsung secara sederhana dan santai, jauh dari kesan protokol birokratik, dimaksudkan dalam rangka sharing perjuangan dan pergumulan seorang Hary Tanoe atau HT, yang berangkat dari kehidupan serba sederhana, hingga berhasil menjadi pemimpin grup media terbesar tidak hanya di Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara.
Koordinator pertemuan Deddy Tambunan, dalam forum sore tadi yang dihadiri puluhan wartawan kristiani dari berbagai macam media, mengungkapkan bahwa Hary Tanoe saat ini merupakan 'The Most Strategic Person', "Kami sangat bangga dan bersyukur, dapat bertemu dan berdialog langsung dengan seorang Hary Tanoe" demikian diungkapkan Deddy.
Hary Tanoe kepada para wartawan kristiani, menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya berorientasi pro bisnis, tetapi juga pro rakyat. Pro rakyat diantaranya program dan kebijakan yang mampu mendorong lahirnya pelaku-pelaku usaha dan UMKM agar lebih banyak jumlah dan tersebar merata. "Indonesia itu jangan dilihat Jakarta atau kota-kota besar lainnya, tapi Indonesia itu ada didaerah-daerah" demikian diungkapkan Hary Tanoe.
Keseriusan Hary Tanoe terjun dalam politik, sejatinya tidak untuk mengejar kekuasaan, berangkat dari pergumulan dan kegelisahan melihat kondisi Indonesia, Hary Tanoe menyimpulkan bahwa dirinya harus berkecimpung langsung, dan dengan dukungan keluarga, Hary Tanoe pun mengundurkan diri dari posisi strategis di MNC Group, agar dirinya fokus menjalankan 'mimpi' nya untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran Indoneesia. "Hanya dengan partai politiklah saya dapat memperjuangkan secara serius" demikian kesaksian HT. (DPT)
