Skip to content Skip to navigation

LAKSAMANA KEUMALAHAYATI PAHLAWAN DARI ACEH, MENJADI ‘TOKOH HEROIK’ DALAM KOMIK MARCELLA ZALIANTY

Marcella Zalianty artis sekaligus Sutradara film yang juga Ketua Umum PARFI 1956 periode 2016-2021, kreativitas dan kemampuan olah seninya tidak diragukan lagi. Tetapi kini, Marcella membuat suatu gebrakan dalam berkreasi, Marcella menginisiasi pembuatan komik sebagaimana komik terkemuka seperti Wonder Woman, Superman, Batman, dan berbagai karakter tokoh super hero lainnya.

Komik yang bertajuk “Keumalahayati – Laksamana Perempuan Pertama”, secara resmi kemarin siang hingga sore (Senin 21 Mei 2018) diluncurkan di Gedung Perpustakaan Nasional Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Gambir Jakarta Pusat. Disaksikan ratusan pengunjung, termasuk diantaranya Ketua Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ananda Mikola (suami Marcella), Tetty Liz Indriaty, Olivia (Adik), Sergio (Adik), Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis, Aktor Senior Ray Sahetappy, Sutradara dan Aktivis Politik Eros Djarot, Aktris Senior Jajang C. Noor, mantan Panglima TNI Jend Gatot Nurmantyo, perwakilan KASAL, Keluarga Keturunan Keumalahayati, perwakilan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), dan Asosiasi Komik Indonesia.

Komik Keumalahayati ditulis oleh Edna Caroline Pattisina, pemenang KASAU Award 2017 bidang jurnalistik yang hampir sepuluh tahun terakhir bekerja sebagai wartawan Kompas dan khusus meliput bidang pertahanan dan keamanan; dengan riset dibantu oleh Habibie Yukezain. llustrasi dikerjakan oleh Ardian Syaf yang pernah menggarap komik superheroes legendaris dunia seperti Superman, Batman, Green Lantern, dan X-Men terbitan Marvel dan DC Comics, bersama Aris Naka Abee, ilustrator asal Yogyakarta.

Semangat dan pengorbanan inilah yang memotivasi Keana Films untuk berkarya dan memperkenalkan sejarah melalui kisah pejuang asal Aceh yang menjadi laksamana perempuan pertama di era modern lewat sebuah film layar lebar. Saat ini film Keumalahayati sedang dalam tahap development bersama sineas ternama antara lain sutradara Eros Djarot, penulis skenario Rayya Makarim dan ES Ito. Namun sebelum film epik Keumalahayati diluncurkan, Keana Films ingin mempersembahkan kisah heroik ini dalam bentuk komik. Melalui ilustrasi gambar yang indah dan kemasan yang menarik, komik ini diharapkan menjadi media pembelajaran yang bersifat kekinian dan bisa membuat banyak kaum muda Indonesia semakin tertarik dengan sejarahnya. Hal ini diungkap Candra Gautama, redaktur Kepustakaan populer Gramedia (KPG) yang menjadi penerbit komik Keumalahayati. Mengambil momentum bulan Kebangkitan Nasional, kehadiran komik ini diharap bisa membangkitkan rasa bangga dan teladan terhadap para pahlawan, juga bisa menginspirasi kaum muda Indonesia dalam membangun bangsa dengan berkarya di tengah banyaknya pertanyaan tentang keragaman, kesetaraan dan persatuan.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya." Ungkapan tersebut merupakan Iatar belakang dari nilai-nilai Iuhur seorang pahlawan yang ingin disampaikan Keana Films kepada khalayak. Pahlawan yang dimaksud adalah Laksamana Keumalahayati, perempuan heroik dalam sejarah armada laut Nusantara yang sangat berpengaruh dalam politik militer Kerajaan Aceh Darussalam di abad ke 16, Figur Keumalahayati dengan gigih berjuang menjaga kedaulatan tanah airnya ketika kala itu tiga kerajaan besar Eropa, yakni Belanda, Inggris dan Portugis, bersaing untuk menguasai dan menanamkan pengaruh mereka di jalur perdagangan Nusantara. Keumalahayati merepresentasikan sosok perempuan yang bukan lagi sebagai 'tanah' yang menunggu dan menumbuhkan, tetapi sebagai 'laut' yang menyuarakan keberanian. Sebab harga diri tanah airnya adalah harga dirinya sebagai seorang perempuan.

Presiden Jokowi secara resmi menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris dari empat tokoh yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Laksamana Malahayati dari Provinsi Aceh, Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran Pane dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tersebut melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Penggagas pembuatan film layar lebar dan komik Keumalahayati adalah aktris peraih Piala Citra Marcella Zalianty yang juga seorang sutradara, produser sekaligus founder dari Keana Films. la aktif dalam organisasi PARFI '56 dan berbagai kegiatan sosial, juga telah banyak mendapat penghargaan berskala internasional untuk karya-karyanya. Lewat omnibus Rectoverso (2012), ia rneraih penghargaan kategori Sutradara Terbaik di Piala Maya untuk segmen Malaikat Juga Tahu, dan filmnya terpilih di ajang market Cannes Film Festival di tahun yang sama. Bagi Marcella, kisah perjuangan Keumalahayati dengan segenap semangat, hasrat, cita-cita dan keberaniannya, tak lepas dari tema women empowerment yang sangat relevan dan perlu untuk diangkat ke khalayak di tengah situasi Indonesia, dan dunia, saat ini.

Marcella dalam sambutannya mengemukakan bahwa Malahayati juga figur yang menjadikan agama sebagai modal kuat untuk mencintai tanah airnya, menjadikan kepercayaan kepada Yang Kuasa sebagai modal utama membentengi bangsanya dari segala ancaman, dan agama justru memperkuat cinta pada tanah air, dan bukan menciderai.

Sisi lain, Malahayati juga mampu menunjukkan bagaimana semangat egaliter yang sudah tumbuh dan berkembang dimasyarakat nusantara, menjadi modal besar yang membangun kekuatan laut yang mematikan. Dia membentuk pasukan khusus Inong Balee, yang kemudian menjadi kekuatan inti Angkatan Laut Aceh. Kesetaraan bagi Malahayati bukan sekedar perjuangan jender, tetapi teladan membela tanah air.

Acara peluncuran komik Keumalahayati dibuka oleh Bekraf dengan sambutan oleh Bapak Triawan Munaf dan dimeriahkan oleh aktris Prilly Latuconsina yang mewakili generasi millenials, juga putra-putra terbaik Aceh seperti aktor peraih piala Citra Teuku Rifnu Wikana, penyanyi Rafly Kande serta pendongeng dan budayawan Aceh Agus Nur Amal "PM Toh". Peluncuran komik diakhiri dengan buka puasa bersama.

Marcella dalam peluncuran kemarin, menjelaskan bahwa komik Keumalahayati akan menjadi bahan utama pembuatan film layar lebar. Pembuatan film layar lebar tersebut dibantu oleh Eros Djarot sebagai penasehat. Peluncuran komik diakhiri dengan buka puasa bersama. (DPT)

Share

Advertorial