
Organisasi kemasyarakatan Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo) pada 28-29 Agustus 2015 nanti, akan menggelar Musyawarah Nasional IV di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat. Munas yang semestinya dilaksanakan pada tahun 2010 lalu, sebagaimana periode kepengurusan DPP Parkindo 2005-2010.
Munas Parkindo yang mengangkat tema "Lakukanlah Apa yang Adil" dan dengan Subtema "Kita Bangun Masyarakat yang Adil, Demokratis, dan Sejahtera", akan diisi diskusi dengan mengundang narasumber tokoh nasional Prof. Dr. Jimly Asshidiqie (Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Calon Pimpinan KPK), dan turut dihadiri oleh tokoh-tokoh kristen seperti Sabam Sirait, Yasonna Laoly (Menhukham), Yohana Yembesi (Menteri PP dan PA), dan tokoh kontroversial Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok).
Munas direncanakan dibuka pada pukul 5 sore dengan diawali oleh Kebaktian Pembukaan yang dilayani oleh Pdt. Suyapto Tandyawasesa. Pemilihan Ketua Umum dan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partisipasi Kristen Indonesia, dijadwalkan diadakan pada 29 Agustus 2015 pukul 4 sore.
Munas Parkindo saat ini, mencuatkan sebuah wacana klasik yang kemungkinan akan menjadi topik pembahasan serius dalam munas, yakni hal mengenai kepartaian Parkindo. Menyimak bahasan dalam laman Facebook Munas Parkindo IV Tahun 2015 dan Parkindo. Dalam dua laman tersebut, tercetus pertanyaan tentang memposisikan Parkindo menjadi partai politik. Apakah munas ini akan menjadi kebangkitan politik kristen di Indonesia? (DPT)