

Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) sebagai organisasi yang menaungi 91 organisasi perempuan se-Indonesia, pada hari ini Kamis 24 Mei 2018, kembali menggelar event rutin Kowani Fair. Kowani Fair yang akan berlangsung hingga 27 Mei 2018 nanti, adalah pelaksanaan Kowani Fair ke-17. Kowani Fair 2018 ini diketuai oleh Ony JafarHafsah, SE.
Kowani Fair ke-17 tahun 2018 diselenggarakan di Gedung SMESCO Exhibition Hall Jakarta Selatan, dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, turut hadir bersama Menko PMK Puan Maharani, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, Duta Besar negara Iran Valiollah Mohammadi Nasrabadi, utusan OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja), Dharma Wanita Persatuan, Dharma Pertiwi, Tim Penggerak PKK tingkat pusat, Tokoh Perempuan yang juga pernah menjadi DPD RI dari DKI Jakarta Mooryati Soedibyo, Ketua, perwakilan pengurus Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) se-Indonesia, dan puluhan undangan lainnya.
Ketua Panitia Kowani Fair ke-17 tahun 2018, Ony Jafar Hafsah menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya Kowani Fair adalah pertama, meningkatkan perekonomian (organisasi) anggota dan masyarakat melalui produk/pembuatan barang-barang yang inovatif dan kreatif; memberikan peluang bagi organisasi anggota Kowani dan pengusaha wanita Indonesia untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing dalam memasuki era IT; ketiga meningkatkan kecintaan masyarakat untuk menggunakan produksi dalma negeri dan dapat menggerakkan perekonomian nasional menuju terwujudnya kemandirian bangsa; keempat ajang promosi efektif dan kompetitif dalma pengenalan produk bermutu; kelima ajang memperoleh manfaat pemasaran dengan memaksimalkan seluruh komponen pendukung.
Ketua Umum Dewan Pimpinan KOWANI (Kongres Wanita Indonesia) DR.Ir. Dra. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, pada awal kata sambutan pembukaan Kowani Fair 2018 siang tadi (Kamis 24 Mei 2018) di Gedung SMESCO Exhibition Hall Jakarta Selatan, mengungkapkan rasa senangnya atas kehadiran Menko PMK Puan Maharani, sebagai keynote speaker sekaligus membuka resmi Kowani Fair 2018. Hal tersebut mengingatkan Giwo kisah 18 tahun lalu, yakni saat Kowani Fair 2000 dan 2001, yang saat itu dibuka resmi oleh Wapres Megawati Soekarnoputri.
“Alhamdullilah Ibu Menteri dapat hadir, akan meresmikan Kowani Fair ke-17. Seperti kita ketahui, bahwa Kowani Fair pada tahun 2000 dan tahun 2001, dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri. Pada hari sudah 18 tahun berlalu, alhamdullilah Ibu Puan dapat meresmikan Kowani Fair 2018.” ungkap perempuan yang akrab disapa Giwo.
Maksud diselenggarakannya Kowani Fair ke-17 ini, adalah dalam rangka menggambarkan konsistensi dan komitmen Kowani dalam melaksanakan dharmanya, ungkap Giwo.
Kowani Fair 2018 mengangkat tema “Kemandirian Perempuan Pengusaha untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga”, diselenggarakan 24-27 Mei 2018, selain dalam bentuk pameran dagang hasil produksi/kreativitas kaum perempuan Indonesia, juga dimeriahkan dengan sejumlah seminar dengan ragam topik seputar penguatan perempuan dalam bidang UMKM, seperti perlindungan UKM, bagaimana kita mendapatkan hak paten, penguatan ekonomi keluarga, lingkungan hidup, dan lomba-lomba untuk penguatan peranan perempuan dalam masyarakat, serta menampilkan peran dari organisasi dalam dunia fesyen. Selain itu, pada Kowani Fair 2018 ini, diluncurkan kartu anggota Kowani yang merupakan juga kartu uang elektronik (e-money).
Jumlah peserta stan yang diikuti oleh organisasi anggota Kowani, melalui BKOW, melalui gabungan organisasi wanita mitra Kowani, kementerian maupun swasta, adalah sebanyak 150 stan.
Giwo yang juga seorang perempuan pengusaha dan mantan Ketua KPAI, menjelaskan bahwa Kowani Fair 2018, merupakan rangkaian kegiatan Kowani sebagai tuan rumah pelaksanaan Konferensi Perempuan se-Dunia “General Assembly International Council of Women”, sekaligus memperingati 90 tahun pergerakan perjuangan perempuan, yang akan diadakan di Jogjakarta, pada 12-19 September 2018 nanti. Peringatan tersebut akan dilaksanakan bersama 1000 organisasi perempuan di Indonesia, juga akan diharapkan akan dihadiri oleh utusan dari 100 negara.
Giwo yang juga menantu dari mantan Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto, mengemukakan bahwa Kowani yang telah berusia jauh lebih tua dari Indonesia, Kowani lahir pada 22 Desember 1928, kini beranggotakan 91 organisasi perempuan, dengan jumlah anggota mencapai 60 juta orang se-Indonesia.
Kowani pada tahun 2017 turut mendukung pemberian anugerah pahlawan nasional kepada figur perempuan Aceh, Malahayati, dan hal tersebut disetujui pemerintah yakni melalui Keputusan Presiden gelar pahlawan nasional pun diberikan kepada Malahayati.
Giwo atas nama Kowani, dalam kesempatan pembukaan Kowani Fair ke-17 tahun 2018, dihadapan Menko PMK Puan Maharani, dan Menteri PPA Yohana S. Yembise, menyampaikan usulan 2 orang tokoh perempuan, yakni Ibu Rohana Kudus seorang jurnalis perempuan pertama di Indonesia, dan Ibu Sud, agar menjadi Pahlawan Nasional.
Puan Maharani dalam paparan singkatnya saat membuka Kowani Fair ke-17 tahun 2018, mengemukakan bahwa Kowani sebagai federasi dari 91 organisasi wanita tingkat pusat, merupakan payung organisasi wanita di Indonesia, memiliki peran yang sangat strategis dalam memberdayakan perempuan yang ada di Indonesia.
Puan mengapresiasi penyelenggaraan Kowani Fair. “Tentu saja saya mengapresiasi terselenggaranya acara Kowani Fair, yang tadi sudah disebutkan oleh Ibu Giwo, merupakan acara yang ke-17. Saya melihat antusiasme Ibu-ibu yang hadir, dan melihat pameran banyak produk dalam negeri, UKM, merupakan salah satu hal dari gotong-royong kita dalam memajukan UKM khususnya produk dalam negeri”.
Menteri Puan lebih lanjut mengemukakan bahwa peran Kowani melalui Kowani Fair sangat strategis dalam memberikan dukungan kepada kaum perempuan, untuk membangun kapasitas dirinya. “Harapan saya, Kowani Fair 2018 ini, tentu saja dapat menjadi inspirasi bagi perempuan diseluruh Indonesia, untuk meningkatkan kiprahnya dan peran dalam memajukan perekonomian, karena perekonomian merupakan salah satu tulang punggung masa depan bangsa Indonesia bisa berjalan baik atau tidak”.
Puan juga mengungkapkan bahwa ekonomi mikro yang didukung atau dilakukan oleh Ibu-ibu, sudah membuktikan bahwa akan selalu menopang perekonomian, walaupun ekonomi makronya berjalan tersendat-sendat. “Sudah dibuktikan saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, 2000 an, ekonomi mikro yang didukung atau ditopang oleh Ibu-ibu inilah yang kemudian membuat Indonesia masih bisa kuat sampai saat ini ekonominya”.
Informasi acara Kowani Fair ke-17 tahun 2018 besok hingga hari terakhir adalah sebagai berikut :
Jumat 25 Mei 2018,
- 10.00-12.00: Seminar “Memperkuat Ekonomi Perempuan Berbasis IT”
- 12.30-13.00: Fashion Show “Ramadhan COLLECTION” by Prita Jewelry - LOMBA VOCAL GROUP - LOMBA TAJIL
- 14.00-16.00: Sosialisasi “Wawasan Kebangsaan”.
Sabtu, 26 Mei 2018,
- 11.00-12.30 Talkshow “Makanan Sehat dan Keamanan Pangan”
- 12.30-13.00 Fashion Show “Colour of Love” by Nanie Rachmat
- 13.30: Lomba Busana Muslim 3/2 Generasi
- 14.00-16.00: Seminar “Perlindungan UKM Perempuan untuk Mendapatkan HAKI”
Minggu, 27 Mei 2018,
- 11.00-13.00: Seminar “Peran Perempuan dalam Menghadapi Tantangan Zaman” - LOMBA MEWARNAI ANAK TK - LOMBA MENYANYI ANAK-ANAK. (DPT)
