Skip to content Skip to navigation

PGPI PERTEMUAN DENGAN PRABOWO SUBIANTO, MEMBAHAS AGAR PILKADA DKI JANGAN GUNAKAN ISU SARA

Dalam pertemuan dengan Ketua Umum, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Letjend (Purn) Prabowo Subianto di Restauran Golden Leaf, Kelapa Gading, Jakarta Utara,  Ketua Umum Pengurus Daerah Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta di Indonesia (PGPI) DKI Jakarta, Pdt. Jason Balompapueng, kepada media mengemukakan, PGPI meminta agar tidak menggunakan isu SARA dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Demokrasi Indonesia berazaskan Pancasila yang dibangun dari landasan Bhineka Tunggal Ika. Karenanya kami sebagai pemuka agama meminta kepada semua pasangan calon dan masyarakat untuk tidak menggunakan isu SARA yang justru dapat memecah belah bangsa," kata Jason usai acara tersebut kepada awak media di Restoran Golden Leaf, Sabtu siang tadi (8 April 2017).

 

Menurut Jason, pertemuan yang rencananya turut dihadiri oleh Cagub dan Cawagub DKI Jakarta, nomor urut 3, Anies-Sandi tersebut, adalah atas permintaan dari tim pasangan calon. "Adalah hal yang sangat baik dan tentu sebagai aras Persekutuan Gereja-Gereja (PGPI) membawahi 83 sinode, maka saat paslon meminta bertemu untuk meminta saran dan nasehat, tentu kami menerima," ungkapnya. 'Ini sama saja dengan pertemuan para calon dengan lembaga-lembaga agama lainnya," tambahnya.

 

Dijelaskan Pdt Jason lebih lanjut, PGPI dalam hal ini bukan masalah pilih memilih, karena sebagai lembaga kerohanian, pihaknya tidak masuk dalam politik praktis. "Yang penting bagi PGPI DKI, pemimpin DKI Jakarta adalah orang yang harus pro terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI". tegasnya.

 

Lagi menurut Jason, rohaniwan perlu mendorong sebanyak-banyaknya masyarakat yang memiliki hak pilih untuk mengikuti pesta demokrasi. "Kita dorong umat untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab. Sillakan pilih secara bebas, rahasia dan sesuai hati Nurani," imbaunya.

 

Dalam pertemuan tersebut juga, lanjut dia, para pendeta menyampaikan kecemasan mengenai meningkatnya isu SARA dalam Pilkada DKI. "Kami pemuka agama kuatir, jangan sampai nanti pilkada sudah selesai, ketegangan di akar rumput justru menguat dan dapat mengancam kerukunan dan persatuan," ujarnya. Karena itu, pihaknya berharap kepada semua pasangan calon, tim pemenangannya dan para pendukung untuk tidak menggunakan isu SARA dalam kontestasi ini. 

 

Selain itu, PGPI mengingatkan agar seluruh pendukung dari semua calon siap untuk menang dan siap untuk kalah. "Ingat kekuasaan itu amanat dari Tuhan. Jadi kalau menang, harus diterima dengan tanggung jawab, kalau kalah diterima dengan ikhlas, dan harus mendukung pemerintahan yang terpilih," pungkasnya.

 

Prabowo didepan ratusan tokoh kristiani dalam lingkup PGPI siang tadi, ketika ditanyakan pandangannya mengenai gerakan radikalisme di Indonesia, mantan Danjen Kopassus mengungkapkan bahwa persoalan gerakan radikalisme bukan hal baru bagi Indonesia. Untuk itu Prabowo menghimbau agar gereja sebagai bagian dari komunitas bangsa Indonesia, dapat bersatu menjalin kekuatan dengan elemen lainnya dalam menghadapi gerakan radikalisme tersebut.

Selain Prabowo dan rombongan tim sukses Anies-Sandi dari Gerindra, tampak hadir juga tokoh kristiani anggota DPR, yang juga Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, dan salah satu pimpinan Partai Gerindra Glen Kairupan.

 

Namun disayangkan pertemuan siang tadi, diwarnai oleh aksi pembatasan peliputan oleh pihak pelaksana pertemuan terhadap sejumlah rekan-rekan wartawan yang hadir. (AGS)

Share

Advertorial