
Kongres Pemuda Indonesia/KNPI XIV tahun 2015 hari ini (24 Februari 2015) akan dimulai dengan seremoni pembukaan, akan hadir saat pembukaan Wapres Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi. Diperkirakan peserta kongres yang sudah hadir di Jayapura sudah mencapai jumlah 250 orang lebih.
Pelaksanaan kongres aktivis dan tokoh pemuda yang mempunyai nilai strategis dan monumental ini, diharapkan menghasilkan kepemimpinan tokoh muda Indonesia, dari ratusan OKP peserta yang mempunyai hak suara, dan juga OKP yang berstatus peninjau.
Salah satu agenda utama yang sangat dinantikan banyak pihak, adalah agenda pemilihan Ketua Umum DPP KNPI, dan sebagaimana yang sudah-sudah, kerap suasana dan nuansa pemilihan diwarnai praktik politik uang untuk mempengaruhi para pemegang hak suara (eksekutor) dalam menentukan pilihannya.
Berdasarkan penelusuran Gerejani Dot Com, pengaturan upaya pemenangan calon Ketua Umum KNPI, sudah dilakukan di Jakarta dengan sejumlah banyak pimpinan OKP yang notabene banyak berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Berbagai tawaran pun diajukan oleh Tim Sukses masing-masing Calon Ketua Umum, dari tawaran sejumlah uang (uang muka, dan uang pemenangan), pengerjaan proyek-proyek, pengelolaan bisnis, paket liburan wisata, dan banyak lagi tawaran lainnya.
Tantangan sekarang dengan seiring pelaksanaan Kongres KNPI XIV Tahun 2015 di Tanah Papua, apakah para tokoh pemuda se=tanah air dapat melakukan pemilihan Ketua Umum dengan tidak memainkan politik uang? Bagaimana kelak mereka menjadi pemimpin nasional, bila sejak muda saja sudah membiasakan diri dengan menggunakan politik uang? Harapan banyak pihak, KNPI dapat kembali menjadi 'kawah candradimuka' nya calon-calon pemimpin nasional yang tangguh. (DPT)