Skip to content Skip to navigation

PILKADA DKI 2017: KOALISI 'EKSPONEN BERINGIN' VS KOALISI KEKELUARGAAN

Pilkada DKI Jakarta yang akan dihelat pada 15 Februari 2017, dan itu berarti sekitar 6 bulan lagi, setelah KPU DKI Jakarta kemarin menyatakan tidak ada peserta dari jalur perseorangan, berarti peserta pilkada hanya akan ada dari jalur pengajuan/pengusungan parpol.

Basuki T. Purnama Gubernur DKI Jakarta alias Ahok, saat ini adalah satu-satunya bakal calon yang sudah siap menjadi peserta Pilkada DKI Jakarta 2017, selain sudah mempunyai pasangan Calon Wagub yang hingga saat ini masih berstatus PNS Pemprov DKI Jakarta, juga sudah mempunyai koalisi parpol pengusung, yakni Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Mencermati koalisi parpol yang akhirnya dipakai Basuki T. Purnama sebagai kendaraan menuju pilkada, sebenarnya dapat dikatakan ketiga parpol tersebut adalah 'satu almamater', yakni eksponen beringin. Surya Paloh sebelum mendirikan Partai Nasdem adalah mantan Calon Ketua Umum Partai Golkar, sementara Wiranto, dulu menjadi Calon Presiden Partai Golkar sebelum mendirikan Partai Hanura. Sedangkan Basuki sendiri pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Golkar. Jadi boleh dikatakan ini adalah koalisi reuni 'eksponen beringin'.

Sementara Basuki dengan koalisi 'eksponen beringin' sudah siap mendaftarkan diri, disisi lain kini muncul koalisi parpol lagi yang menyebut diri sebagai "Koalisi Kekeluargaan", mereka adalah PDIP, Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Apakah koalisi kekeluargaan mampu mengalahkan koalisi 'eksponen beringin' pada Pilkada DKI Jakarta 2017? (DPT)

Advertorial