Skip to content Skip to navigation

PILKADA DKI JAKARTA 2017, HASIL SURVEY TREN KETERPILIHAN PASLON BASUKI-DJAROT TIDAK SIGNIFIKAN

Tahapan pelaksanaan menuju Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017, saat ini masih dalam tahap kampanye, namun demikian terkait jumlah pemilih, KPU DKI Jakarta pada 8 Desember 2016 lalu, telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 sejumlah 7.108.589 pemilih, dengan jumlah TPS sebanyak 13.023 lokasi. Jumlah pemilih DPT sebanyak 7.108.589 orang, akan diperebutkan oleh ketiga paslon peserta Pilkada DKI Jakarta, yakni : paslon nomer 1 Agus-Sylvi, paslon nomer 2 Basuki-Djarot, dan paslon nomer 3 Anies-Sandi.

Terkait dengan berbagai isu dan permasalahan yang berkembang, termasuk sudah dimulainya persidangan pengadilan terhadap Basuki T. Purnama (Gubernur non-aktif) untuk kasus penistaan agama, Lembaga Survey Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif Kuskridho (Dodi) Ambardi, siang tadi (15 Desembr 2016) menyampaikan hasil survey yang dilakukan pada 3-11 Desember 2016. Rilis hasil survey yang bertajuk "Likebility is Electability?: Kualitas Personal Calon dalam Pilkada DKI Pasca-Insiden Al-Maidah", bertempat di Hotel Atlet Century Park Jakarta.

Mencermati paparan hasil survey dengan berbagai temuan yang diungkapkan Lembaga Survey Indonesia, dapat dilihat bahwa tren keterpilihan paslon Basuki T. Purnama-Djarot S. Hidayat, sekalipun meraih nilai lebih tinggi dari paslon-paslon lainnya, namun jumlah tersebut tidak dalam posisi signifikan. Lembaga Survey Indonesia mendapati bahwa tren keterpilihan paslon Basuki-Djarot 31,8%, sementara untuk paslon Agus-Sylvi 26,5%, dan paslon Anies-Sandi 23,9%, tidak tahu sebesar 17,8%. Angka 31,8% sekalipun lebih tinggi dari kedua paslon lainnya, namun jumlah tersebut nyaris merata, belum lagi faktor sampel yang tidak tahu sebanyak 17,8% pun tidak jauh terpaut.

Lembaga Survey Indonesia menyampaikan sejumlah banyak data dengan berbagai kategori survey, namun ada satu hal yang menarik untuk dicermati, yakni tren keterpilihan terhadap Calon Gubernur (tanpa Cawagub) dibandingkan dengan tren keterpilihan terhadap Pasangan Calon (beserta Cawagub). Data hasil survey Lembaga Survey Indonesia untuk Cagub Basuki T. Purnama sejumlah 32,9% lebih tinggi dari cagub-cagub lainnya, Cagub Agus sebanyak 25,1%, dan Cagub Anies sebesar 23,2%, dan tidak tahu 18,8%.

Jelas diungkapkan oleh Lembaga Survey Indonesia bahwa ternyata keberadaan pasangan Cawagub memberikan efek dukung hanya pada paslon Agus-Sylvi (25,1% menaik menjadi 26,5%) dan Anies-Sandi (23,2% menaik menjadi 23,9%), sedangkan paslon Basuki-Djarot tidak demikian, yakni trennya 32,9% menurun menjadi 31,8%. (DPT)

Advertorial