Skip to content Skip to navigation

PRIHATIN KONDISI BANGSA, MUKI GELAR DISKUSI BAHAS KEBHINEKAAN INDONESIA

Perkembangan situasi dan kondisi tanah air belakangan ini, banyak pihak merasakan prihatin, selain diwarnai berbagai peristiwa bernuansa gerakan intoleransi, penistaan agama, aksi kekerasan antar kelompok massa bernuansa agama, hingga aksi-aksi yang disinyalir bernuansa pertentangan ideologi nasional. Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) sebagai salah satu ormas besar yang mewadahi komunitas kristen, pun sebagai pihak yang turut prihatin terhadap keadaan Indonesia saat ini.

Dalam rangka membahas perkembangan situasi Indonesia saat ini, DPP MUKI siang hingga sore tadi (2 Februari 2017) bertempat di ruang serba guna GPIB Bukit Moria Pancoran Jakarta Selatan, menggelar Diskusi Interaktif bertemakan "Kebhinekaan indonesia". Diskusi yang dikoordinir oleh Ir. Alex. M. Paath, menghadirkan narasumber Mayjen TNI (Purn) Winston Pardamean Simanjuntak (Penasehat MUKI). dan Pdt. Dr. Albertus Patty (MPH PGI), dihadiri oleh sekitar seratus peserta yang berasal dari berbagai denominasi gereja dan lembaga, termasuk satu diantaranya kehadiran organisasi kewartawanan nasrani Pewarna Indonesia.

MUKI adalah organisasi yang dibentuk untuk mewujudkan jalinan kemitraan, persekutuan, dan aliansi yang solid sesama anggota MUKI, gereja, dan lembaga komunitas kristen untuk memperjuangkan kepentingan, hak dan tanggung jawab umat kristen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. MUKI sangat menghargai dan menghormati kebhinekaan Indonesia yang membudaya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, MUKI sangat berkepentingan untuk menjaga kebhinekaan Indonesia yang dibangun dalam keragaman, kebersamaan, toleransi, dan saling menghargai satu dengan lainnya. Menjaga kebhinekaan sama dengan menjaga Indonesia agar tetap berdiri tegak sebagai NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Mencermati situasi, kondisi dan keadaan sosial politik Indonesia akhir-akhir ini, DPP MUKI berpendapat kebhinekaan Indonesia sedang mengalami masa-masa yang sulit, kedewasaan sebagai suatu bangsa sedang diuji ketahanannya. Munculnya sikap radikal, kekerasan, pemaksaan kehendak, penggunaan simbol-simbol keagamaan untuk mempengaruhi, mencapai tujuan tertentu telah menimbulkan kekhawatiran rusaknya kebhinekaan yang terpelihara selama ini, demikian pernyataan yang disampaikan dalam Siaran Pers DPP MUKI yang ditandatangani Ketua Umum Djasarmen Purba, SH dan Sekretaris Jenderal Pdt. Drs. Mawardin Zega, M.Th, yang diterima Gerejani Dot Com.

DPP MUKI lebih lanjut bersikap dalam menjaga keragaman dan kebhinekaan, MUKI menolak dan melakukan perlawanan terhadap setiap upaya yang bertujuan merusak kebhinekaan Indonesia. MUKI mengajak semua warga negara Indonesia untuk menolak semua tindakan dan gerakan yang dapat merusak kebhinekaan dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan tegas kepada setiap orang yang bertujuan merusak kebhinekaan. (DPT)

 

Share

Advertorial