
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) pada tahun 2015 ini mencanangkan programnya sebagai Tahun Parompuan, berbagai kegiatan telah disusun dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran gereja dalam naungan HKBP se-Indonesia, tidak terkecuali HKBP Ressort Pasar Minggu Poltangan Jakarta Selatan.
HKBP Ressort Pasar Minggu Poltangan pada hari Kamis kemarin (20 Agustus 2015) menggelar Seminar Sehari "Kepribadian Wanita Batak" dengan pembicara Prof. DR. Frida Simangunsong br Siahaan, seorang Dosen dan sekaligus Psikolog senior Fakultas Psikologi UI, yang mengangkat topik "Perempuan Batak dalam Upaya Meningkatkan Berbagai Peran didalam Keluarga, Masyarakat, dan Gereja". Seminar dilaksanakan diruang serbaguna HKBP Ressort Pasar Minggu Poltangan Jakarta Selatan.
Seminar dimulai pukul 4 sore diawali dengan doa pembukaan oleh Pdt. David Simatupang, S.Th, dihadiri oleh ratusan ibu anggota Punguan Parompuan se-Ressort HKBP Pasar Minggu (pagaran : Jatipadang, Lenteng Agung/Srengseng Sawah, Ciganjur), dan berakhir pada pukul 7.30 malam dengan makan bersama.
Prof DR Frida Simangunsong br Siahaan dalam paparannya mengungkapkan hasil penelitian Jubileum 150 Tahun HKBP, yang salah satu objek penelitiannya adalah termasuk HKBP Ressort Pasar Minggu. Menurut Frida, ternyata 90% Punguan Ina mengharapkan paduan suara adalah kegiatan yang masih diharapkan dilaksanakan, sementara mengenai bentuk pembinaan yang paling diharapkan Punguan Ina dalam pelayanan : 64% memilih diskusi peran Ina dalam gereja, 56% memilih diskusi menjadi ibu rumah tangga yang ideal, dan 50% memilih diskusi mengembangkan ibadah dalam keluarga.
Lebih lanjut paparan Prof Frida mengemukakan bahwa kini fungsi/peran perempuan dalam keluarga telah mengalami perkembangan, yakni : sebagai teman hidup (companion), partner seksuil, pengatur Rumah Tangga (home maker), ibu dari anak-anak dan pendidik, serta sebagai mahluk sosial yang ingin berpartisipasi aktif dalam lingkungan sosial.
Fakta hasil penelitian terhadap keluarga di 30 negara (Poortinga & Georgas 2006, dalam Meinarno 2010), menurut perempuan yang adalah anggota HKBP Jalan Jambu ini, mayoritas keluarga di 30 negara tersebut menempatkan Ibu sebagai pusat keluarga. (DPT)