Skip to content Skip to navigation

SANDIAGA S. UNO ALUMNI SEKOLAH KRISTEN, BERDIALOG DENGAN KOMUNITAS WARTAWAN KRISTIANI

Hari ini, Minggu 16 April 2017, bertepatan dengan hari terakhir kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Komunitas Wartawan Kristiani Indonesia (KONTAK INDONESIA) berkesempatan berdialog dengan Paslon nomer 3 Anies R. Baswedan-Sandiaga S. Uno, namun dikarenakan padatnya jadwal Calon Gubernur Anies R. Baswedan, yang semula kedua tokoh tersebut hadir dalam dialog dengan puluhan wartawan kristiani, sebagaimana dijelaskan Cagub Anies kepada Koordinator KONTAK INDONESIA Deddy Tambunan via komunikasi telepon seluler siang tadi.

Pertemuan dialog Komunitas Wartawan Kristiani Indonesia dengan Paslon nomer 3 Anies-Sandi, yang diwakili oleh kehadiran Sandiaga S. Uno, dimediasi oleh tokoh media nasional Hary Tanoe, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan gambaran arah kebijakan program dan pembangunan Paslon nomer 3 Anies-Sandi bila terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pertemuan dilakukan direstoran Batik Kuring dikawasan SCBD Jakarta Selatan, diawali dengan makan siang bersama jam 12.00, dialog berlangsung akrab dan santai, hingga akhirnya Cawagub Sandiaga diingatkan stafnya bahwa ada pertemuan dengan Prabowo sore harinya, maka pertemuan pun berakhir sekitar jam 14.30 WIB.

Sandiaga nampak sangat akrab dan santai berdialog dengan para wartawan kristiani, selain karena kiprahnya yang juga pernah menjadi aktivis kepemudaan dalam wadah HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia); pernah menjadi Ketum HIPMI periode 2005-2008, pria bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno, B.A., MBA merupakan alumni sekolah kristen, yakni Sekolah PSKD Bulungan dan SMA Pangudi Luhur. Sandiaga mengawali dialog dengan mengucapkan “Selamat Paskah” lalu menceritakan sekilas perjalanan karirnya, hingga sekarang menjadi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sandiaga S. Uno putra dari Bapak Razif Halik Uno dan Ibu Mien R. Uno, mengungkapkan bahwa dirinya sebelum menjadi pengusaha, pernah memiliki pengalaman kerja sebagai karyawan, yang oleh situasi krisis multidimensional diera 90-an, dirinya mengalami PHK. Kemudian pria yang juga aktif di KADIN sejak 2004 (pernah menjadi Waketum KADIN), mulai merintis usaha dari bawah. Sandi yang merupakan lulusan Bachelor of Business Administration dengan predikat summa cum laude dari Wichita State University (1990), dan Master of Business Administration dari George Washington University (1992), kini memiliki sejumlah perusahaan terkenal, namun oleh karena dirinya hendak mengikuti Pilkada DKI Jakarta, maka dirinya melepas kendali perusahaan dan bisnisnya kepada para profesional kepercayaannya.

Pertemuan dialog siang hingga jelang sore tadi, selain dihadiri oleh puluhan wartawan kristiani, juga turut hadir salah satu tokoh ekonomi syariah terkemuka, yakni Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec (juga merupakan Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA. Sandi selain menceritakan background dirinya yang ternyata satu almamater dengan Basuki T. Purnama (sama-sama alumni Sekolah PSKD), dia juga mengemukakan bahwa 18 bulan sebelum dirinya menjadi Cawagub, dia dan tim kerja sudah melakukan beberapa proses penjajakan melalui serangkaian riset dan FGD (focus group discussion), dan dia sudah mendapatkan gambaran empirik tentang isu-isu strategik, permasalahan di DKI Jakarta, dan program/kebijakan pemerintahan yang diharapkan masyarakat.

Terkait dengan pengelolaan pemerintahan kelak bila menjadi Wakil Gubernur, Sandi menjelaskan bahwa dia dan Anies R. Baswedan selaku Gubernur, sudah mempunyai suatu pembagian konsentrasi kerja, seperti dirinya akan menangani urusan infrastruktur dan perekonomian, Anies R. Baswedan mengurusi tata pemerintahan, pembentukan kultur/karakter, dan pendidikan.

“Kami nanti tidak hanya sekedar menjalankan pemerintahan dengan prinsip transparansi, tetapi juga open management. Kami akan menerapkan TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness) sebagai konsep Good Governance. Begitu kami terpilih dan menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, kami komitmen merangkul semua elemen. Kami Gubernur-Wakil Gubernur bagi semua, tidak hanya bagi yang mendukung, tetapi juga yang tidak mendukung” demikian diungkapkan Sandi.

Sandi terkait isu bernuansa SARA yang ditudingkan kepada dirinya dan Anies R. Baswedan, Sandi dengan tegas menyatakan bahwa bagi Paslon nomer 3 Anies-Sandi, isu SARA yang ditudingkan terkait dengan pemberlakuan syariah di Jakarta adalah tidak benar. Bagi Paslon nomer 3 Anies-Sandi, “NKRI harga mati, Bhinneka Tunggal Ika aset kita, dan sebagai pemimpin tegak berdiri untuk semua bagi kepentingan bangsa”. Lebih lanjut Sandi menjelaskan bahwa memang pada putaran pertama, mereka kurang mendapat dukungan dari komunitas kristiani di Jakarta, tetapi itu sudah mereka ketahui jauh-jauh bulan sebagai hasil riset dan FGD, tetapi kini jelang putaran kedua, Sandi berujar “Kini dukungan dari komunitas Batak, dan komunitas kristiani di Jakarta, semakin bertambah banyak ke kami”. (DPT)

Share

Advertorial