Pdt. (Em) Dr. Einar M. Sitompul selaku pendeta senior dalam lingkungan gereja HKBP, mempunyai pandangan tersendiri menyambut Sinode Godang HKBP 2016, yang sementara ini tengah berlangsung di Seminarium Sipoholon Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pdt. Einar yang juga pengajar di STT Jakarta ini, mengungkapkan dalam laman FB Yayasan Pencinta Danau Toba, bahwa kita sudah (hidup) ditengah-tengah era digital. Komunikasi digital telah tegak begitu kukuh, sehingga tidak mungkin diabaikan.
Dalam pandangan Pdt Einar, Sinoda Godang 2016 sudah bisa melihat betapa besar manfaat teknologi digital, sehingga banyak orang dapat mengetahui bakal calon dan calon-calon yang akan dipilih nanti, serta betapa bebasnya orang mempromosikan diri atau teman agar dipilih oleh Sinodestan. Harapan Pdt Einar, kiranya dimasa depan gereja akan lebih serius memanfaatkan teknologi digital (yang menurut Pdt Einar sebagai berkat Tuhan yang luarbiasa di milenium ketiga), untuk mengembangkan komunikasi yang memotivasi warga gereja membangun persekutuan yang mesra, berdampak dan dinamis.
Lebih lanjut Pdt Einar mengemukakan agar media sosial tidak dipergunakan untuk menjelekkan dan memfitnah orang lain, sebab akibatnya melukai banyak orang dalam waktu yang lama. Dia mengingatkan tentang ucapan Tuhan Yesus dalam Matius 7 ayat 1, agar kita jangan menghakimi supaya kita tidak dihakimi. Tersirat dalam panggilan gereja, untuk terus menerus memahami dan mendalami, panggilan dan konteks kehadirannya. Gereja diutus tidak ke suatu ruang hampa, tetapi ruang kehidupan, di Tanah Batak, di Sumatera Utara, di Indonesia, dan terhubung dengan seluruh dunia, dan saat ini dalam abad digital. (DPT)