

- Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dan saudara sebangsa.
- Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati.
- Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.
- Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.
- Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.
- Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat beragama.
Kegiatan pertemuan para tokoh dan pemuka agama tidak berakhir pada hari Sabtu kemarin, Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Diaog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban pagi tadi melakukan Puncak Perayaan Agenda Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertajuk World Interfaith Harmony Wee. Perayaan yang diadakan di Jakarta Convention Center, dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, dan para peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama se-Indonesia. Turut memeriahkan perayaan tersebut sejumlah artis top ibukota seperti Judika, Citra Scholastika, Dwiki Dharmawan, dan artis lainnya.
Perayaan yang bernafaskan kerukunan antar umat beragama, ternyata tragis dinodai oleh peristiwa berdarah. Terjadi aksi brutal seorang pemuda dengan pedang digenggamnya, terjadi didalam Gereja Katholik St. Lidwina Bedog Sleman Jogjakarta. Aksi brutal tersebut melukai sejumlah orang termasuk Pastur Rm Prier yang saat itu sedang memimpin misa. Akibat aksi brutal tersebut melukai sejumlah jemaat, pihak kepolisian yang sigap mengatasi situasi, akhirnya berhasil melumpuhkan pelaku aksi brutal tersebut. Polisi hingga kini masih memeriksa peristiwa tersebut. (DPT)
