Skip to content Skip to navigation

KRP JAKARTA 2018 TELAH BERAKHIR, TAHUN DEPAN AKAN DIADAKAN KONFERENSI REMAJA SE-TANAH AIR

Konferensi Remaja Pasak Jakarta 2018 yang dilaksanakan Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (GYK OSZA), telah berakhir kemarin Kamis 28 Juni 2018. Puluhan peserta KRP Jakarta, yakni para remaja SMP hingga SMA (usia berkisar antara 13-18 tahun), berasal dari lingkungan wilayah gereja di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang, pun telah kembali kedaerah masing-masing, namun kesan dan pesan mereka terhadap KRP beragam, dan menarik untuk disimak.

Sebelumnya, peserta pada pagi hari setelah sarapan, mengikuti Pembelajaran Seminari yang disampaikan oleh Direktur Seminari dan Institut Paul Simanungkalit.

Bro Paul menjelaskan tentang Pendamaian Allah melalui Yesus Kristus.

Dijelaskan Bro Paul, manusia yang oleh karena dosa, berselisih dengan Allah, dan semestinya mendapatkan hukuman untuk menebus dosa, namun karena manusia tidak mampu menanggung hukuman dan penebusan dosa tersebut, Allah memberikan Yesus Kristus untuk menggantikan manusia menebus dosa.

Lebih lanjut Bro Paul mengajak 3 orang peserta KRP, melakukan suatu fragmen yang menggambarkan ketidakmampuan seorang pencuri menanggung hukuman untuk menebus kesalahannya (dosa), sebagaimana keputusan hakim, tetapi pencuri tersebut digantikan oleh orang yang yang sesungguhnya korban pencurian.

Sebelum peserta berkemas pulang, mereka melakukan pemilihan kepengurusan (kepanitiaan) Konferensi Remaja Pasak Jakarta untuk 1 tahun ke depan, yakni 2018-2019. Mereka para kandidat Ketua KRP berasal dari Lingkungan Bekasi 2, hal ini merupakan mekanisme yang berbeda dari proses tahun sebelumnya, demikian disampaikan Chika Ketua KRP tahun ini (2017-2018).

Ada 4 kandidat, yakni Justin, Ciwi, Tio, dan Lala satu-satunya calon perempuan. Terpilih secara demokratis Justin sebagai Ketua, Wakil Ketua Ciwi, Sekretaris Lala, dan Tio Bendahara.

KRP Jakarta 2018 ditutup siang hari, dan informasi dari Bro Hanson B. Limbong, tahun depan sedang dipersiapkan konferensi sejenis, namun kepesertaannya akan mengundang remaja se-tanah air, dan tidak tertutup kemungkinan akan dihadiri juga remaja dari beberapa negara di Asia.

"Iya rencananya tahun depan konferensi seperti ini, akan kita adakan lebih besar dengan mengundang remaja dari banyak daerah. Sementara ini sedang dijajaki lokasi kegiatannya, kemungkinan di diadakan di Jawa Tengah, karena posisinya 'tengah' antara wilayah barat dan timur".

"Kepanitiaan konferensi tahun depan, akan dilakukan kerjasama antara yang tadi terpilih KRP Jakarta 2019, mereka bersama dengan yang dari Jawa Timur" jelas Bro Limbong.

Sebelum meninggalkan lokasi, Gerejani Dot Com berkesempatan bincang-bincang dengan beberapa orang peserta, dan mereka bercerita tentang kesan-pesan mengikuti KRP.

Teguh peserta dari Lingkungan Tangerang 2, salah satu peserta termuda, remaja berpostur gempal, energik, berpenampilan menarik dengan gaya lucunya, kepada Gerejani Dot Com, mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti KRP. Dia sangat menikmati acara Spotlight (acara malam hari dimana peserta diareal lapangan terbuka yang penuh pepohonan, sungai kecil, tanah berbatu, harus mampu melewati sejumlah pos penjagaan para pengawas KRP yang menggunakan lampu senter, untuk mencapai pos tujuan akhir), dan Service Project (kegiatan seperti live-in, peserta turun lapangan ke rumah-rumah warga disekitar lokasi KRP, mereka membantu warga, seperti membersihkan rumah, membantu mengurus anak dengan bermain, sharing ketrampilan, dsb).

Dinda peserta KRP yang berasal dari Lingkungan Bogor 2, remaja putri berparas cantik ini ternyata sangat menyukai aktivitas membantu warga melalui kegiatan Service Project. Sekalipun dari penampilan terlihat ayu, ternyata Dinda tidak segan turun tangan membantu warga membersihkan rumah, sementara dirumah warga yang lainnya, Dinda tergerak membantu mengasuh seorang anak kecil.

Chika, remaja putri yang juga Ketua KRP 2018, berasal dari Lingkungan Bogor 2, kesan mengikuti KRP tahun ini, dia belajar lebih banyak, bersyukur peserta KRP berdisiplin, kegiatan tidak terlalu jauh molor, mayoritas kegiatan relatif berjalan tepat waktu. Chika berpesan untuk KRP tahun depan, diharapkan komunikasi bisa tetap dijaga antar panitia. Semua panitia vwajib tahu apa yang dikerjakan.

Chika yang juga pelajar SMA di Bogor, KRP tahun 2018 merupakan KRP terakhir bagi Chika. Chika sangat berkesan dengan keterlibatan dalam Service Project. Dia turun tangan membantu merapihkan pakaian (menyetrika dan melipat), masak nasi, cuci bakul, dan bermain bersama anak kecil.

Selain Teguh, Dinda, dan Chika, ada beberapa remaja peserta KRP Jakarta 2018 yang menyampaikan pendapatnya tentang KRP, seperti Tasya yang sangat berkesan dengan acara talent show, Sultan yang menyenangi acara Service Project, Moses Siregar yang adalah juga putra dari Presidensi Remaja Putri Sister Anita Mongan, Moses berkesan dengan acara kreativitas mengolah pakaian bekas, dan Denta yang bersama Chika serta Moses merupakan panitia KRP Jakarta 2018. Denta dalam kegiatan KRP Jakarta 2018, sangat berkesan dengan aksi Service Project. (DPT)

Share

Advertorial