
Fandi Utomo calon walikota Surabaya, yang seharusnya melakukan kampanye rapat terbuka pada 25 Mei 2010, tidak menggunakan kesempatan tersebut untuk mengerahkan massa ke stadion/Gelora. Tetapi justru melakukan kampanye simpatik, dengan mengunjungi langsung warga kota Surabaya, sebanyak 2 juta orang.
Pilihan aksi kampanye tersebut diambil dengan pertimbangan, bila melakukan kampanye rapat terbuka dengan mengerahkan massa dalam jumlah besar, dikhawatirkan dapat menggangu aktifitas warga maupun dinamika masyarakat secara umum.
Bersama Tim Pemenangan, Fandi Utomo Calon Walikota nomor urut 2, melakukan aksi silaturahmi/kunjungan ke warga bersama Tim Pemenangannya, mengunjungi warga di Kelurahan Kendangsari Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya.
Warga yang sudah menunggu hampir satu jam kedatangan Cawali nomor urut 2 Fandi Utomo, begitu mengetahui Cawali Fandi sudah tiba, segera menyambutnya dengan semangat dan kehangatan khas warga.
Zakaria Humas Tim Pemenangan pasangan FU-YU, sebagaimana dikutip dari suarasurabaya.net, mengatakan, kunjungan atau silaturahmi yang dipilih sebagai bentuk rapat terbuka putaran kedua. FU-YU tidak memilih Gelora maupun Stadion untuk kumpulkan massa. "Alasannya, selain tidak efektif, mendatangkan massa bisa mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang bekerja maupun berimbas pada kemacetan lalu lintas. Untuk itulah, kita pilih bukan datangkan massa tapi justru mengunjungi massa yang jumlahnya mencapai 2 juta jiwa. Nilai personal approach lebih mengena pada warga. Ada komunikasi dua arah antara calon dan warga," pungkas Zakaria.
Fandi dalam melakukan aksi mengunjungi 2 juta warga Surabaya, selain diri sendiri yang turun langsung, juga dia dibantu oleh 1500 relawan di setiap kecamatan, sebagaimana telah disiapkan oleh Tim Pemenangan FU-YU.
Selain 1500 relawan di setiap kecamatan, Tim Pemenangan juga mengerahkan sebanyak 40 ribu relawan di 163 kelurahan. yang kelak relawan akan menjadi relawan FU-YU di TPS nantinya.
Lebih lanjut Zakaria menjelaskan, "Mereka (relawan) ujung tombak untuk sosialisasikan program calon. Dengan silaturahmi ke warga, bisa hindari money politic karena masyarakat langsung bisa mengawasi direct marketing yang dilakukan para relawan". Relawan mulai mengunjungi warga sejak pagi hari hingga malam hari.
"Inilah bentuk efektif kita berkampanye memenangkan Fandi Utomo. Karena kalau dihitung secara finansial, biaya yang dikeluarkan kampanye di gedung dan di luar hampir sama, tapi tingkat efektivitasnya lebih tinggi dan menyentuh langsung ke warga," ungkap Zakaria. (DPT)