Skip to content Skip to navigation

SAKSI PASLON AHOK-DJAROT TIDAK TANDATANGANI BERITA ACARA REKAPITULASI

Pilkada DKI Jakarta kian mendekati akhir pelaksanaan, setelah sebelumnya KPU DKI Jakarta telah menyelesaikan proses penginputan data hasil C1, kemudian proses rapat penetapan rekapitulasi perolehan suara, berjenjang dari tingkat Kecamatan hingga Kabupaten/Kota, maka pada 29-30 April 2017 bertempat di Hotel Aryaduta Jakarta Pusat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengadakan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat provinsi pemilihan Gubernur dan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran kedua. Rapat Pleno Terbuka dibuka kemarin malam (29 April 2017), dibuka oleh Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, dihadiri oleh seluruh Komisioner KPU DKI Jakarta, jajaran KPU Kab/Kota, para Saksi Paslon, dan Cawagub Sandiaga S. Uno.

Setelah melakukan rekapitulasi, selanjutnya KPU DKI Jakarta akan melakukan penetapan perolehan suara. "Penetapan paslon terpilih Insya allah akan dilaksanakan tanggal 5 Mei setelah proses gugatan ke Mahkamah Konstitusi itu berakhir," dikatakan Sumarno dalam pleno.

Lebih lanjut Sumarno mengemukakan, "Pengumuman pasangan calon terpilih baru dapat dilakukan setelah ada kepastian tidak adanya paslon yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK)".

Hasil akhir perolehan suara berdasarkan penetapan dalam pleno kemarin, terdapat sedikit perubahan dari hasil penginputan C1 beberapa waktu lalu. Perolehan suara terbanyak pada putaran kedua Pilkada DKI diraih pasangan calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dengan 57,96 persen suara (3.240.987 suara), sebelumnya dinyatakan 57,95%.

Sedangkan perolehan suara pasangan nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memeroleh 42,04 persen suara (2.350.366 suara), sementara total suara sah 5.591.353, setelah sebelumnya dinyatakan 42,05%.

Catatan lain yang diungkapkan hasil rekapitulasi, rangking partisipasi pemilih tertinggi pertama berada di Kepulauan Seribu dengan persentase pemilih 87 persen, kedua di Jakarta Timur dengan persentase 78 persen, ketiga Jakarta Utara dengan persentase 77 persen, keempat Jakarta Barat dengan persentase 76 persen, kelima di Jakarta Pusat dengan persentase 76 persen, dan keenam di Jakarta Selatan dengan persentase 75 persen warga yang menggunakan hak memilih.

"Sehingga, tingkat partisipasi pemilih secara keseluruhan di tingkat Provinsi DKI Jakarta sebanyak 77,08 persen," ucap Sumarno.

Namun demikian, saksi paslon nomer urut dua Chandra Irawan, tidak menandatangani berita acara rekapitulasi. Chandra mengemukakan sejumlah temuan yang menjadi catatan dalam pleno rekapitulasi. "Pada intinya kami kecewa dengan penyelenggaraan pemungutan suara dan menerima dengan catatan (menolak menandatangani)," kata anggota saksi, Candra Irawan.

Berikut rincian perolehan suara kedua paslon se-DKI Jakarta :

  • Kepulauan Seribu : Ahok- Djarot memeroleh suara sebanyak 5.391 (38 persen), sedangkan Anies-Sandi unggul dengan perolehan suara 8.796 (62 persen) dengan total 14.187 suara sah.
  • Jakarta Utara :, Ahok-Djarot memeroleh suara sebanyak 418.068 (47 persen), sedangkan Anies-Sandi memeroleh 466.340 suara atau 52 persen suara dengan total 884.408 suara sah.
  • Jakarta Pusat : Ahok-Djarot memeroleh 243.416 suara atau 42 persen suara, sedangkan Anies-Sandi memeroleh 333.033 suara atau 57 persen suara dengan total 576.449 suara sah.
  • Jakarta Timur : Ahok-Djarot memeroleh 612.093 suara atau 38 persen suara, adapun Anies-Sandi memeroleh 993.174 suara atau 61 persen suara dengan total 1.605.266 suara sah.
  • Jakarta Selatan : Ahok-Djarot meperoleh 459.639 suara, sedangkan Anies-Sandi memeroleh 754.665 suara atau 62 persen suara dengan total 1.214.304 suara sah.
  • Jakarta Barat : Ahok-Djarot memeroleh 611.759 suara atau 47 persen suara, sedangkan Anies-Sandi memeroleh 684.980 suara atau 52 persen suara dengan total 1.296.739 suara sah. (DPT)
Share

Advertorial