Seniman asal tanah Pasundan yang beberapa dekade lalu, sering terlihat dalam berbagai acara di televisi, baik sebagai pembawa acara ataupun pengisi acara dengan lontaran-lontara lelucon yang menyegarkan, kini telah meninggalkan kehidupan duniawi, dia adalah Ebet Kadarusman, seorang seniman yang sekaligus penghibur sejati hingga kesudahan hidupnya.
Ir. H. Fandi Utomo yang telah mendaftar sebagai salah satu calon walikota Surabaya, oleh karena persyaratan dukungan yang telah dipenuhinya, nampaknya harus waspada. Pasalnya SK pencalonan yang dikeluarkan DPP PDS kepada Fandi, dinilai oleh salah seorang petinggi DPP PDS, sebagai SK yang cacat prosedur.
Kota Surabaya akan segera mengalami pergantian kepala daerahnya, yakni pada bulan Juni 2010. Pemilu Kada Kota Surabaya kemungkinan akan diikuti oleh sekitar 2,2 juta penduduk yang mempunyai hak pilih.
Pemilu Kada Kota Surabaya yang akan berlangsung bulan Juni 2010, meski masih beberapa bulan lagi terlaksana, tetapi nuansa kompetisi antar figur bakal calon walikota, terlihat semakin meningkat, terlebih dalam menggalang dan memperoleh dukungan partai yang mempunyai kursi dalam DPRD Kota Surabaya.
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilu Kada) pada tahun 2010, akan terjadi di banyak daerah tingkat dua (kabupaten/kotamadya) diseluruh Indonesia, termasuk didalamnya adalah Pemilu Kada Kota Surabaya pada bulan Juni 2010.
Saat paripurna DPR RI Selasa 2 Maret 2010 kemarin siang, mengalami kericuhan oleh karena tindakan Ketua DPR RI yang menutup sidang secara tidak bijak, diluar gedung DPR RI terjadi aksi demonstrasi LSM Bendera, menuntut pemberhentian Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dinyatakan oleh mereka sebagai tersangka kasus Bank Century.
Fraksi Partai Hanura DPR RI bereaksi keras terhadap tindak kekerasan yang dialami Akbar Faisal salah seorang kader Partai Hanura, yang notabene adalah anggota pansus hak angket Bank Century.
Mensikapi kericuhan yang terjadi saat paripurna DPR RI tentang hasil kerja pansus hak angket Bank Century, oleh karena sikap Ketua DPR RI yang terkesan terburu-buru menutup paripurna tanpa berkoordinasi dengan para wakil ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso sebagai salah seorang Wakil Ketua DPR RI, setelah berdiskusi dengan sesama wakil ketua lainnya, mengatakan bahwa akan diadakan rapat pimpinan mendadak, dan dia memerintahkan Sekjend DPR RI untuk segera mempersiapkan rapim tersebut.